Kulit adalah bahan tahan lama dan serbaguna yang telah digunakan manusia selama ribuan tahun. Itu terbuat dari kulit binatang, seperti sapi, babi, domba, kambing, dan bahkan binatang eksotis seperti buaya dan ular. Kulit ini adalah produk sampingan dari industri daging, yang berarti bahwa produksi kulit menggunakan bahan yang akan terbuang sia-sia.
Proses mengubah kulit binatang menjadi kulit merupakan proses yang rumit dan memakan waktu. Pertama, kulit dibersihkan dan disiapkan dengan merendamnya dalam air dan menghilangkan sisa rambut atau daging. Mereka kemudian diperlakukan dengan bahan kimia untuk mencegah pembusukan dan melonggarkan serat keras yang memberi kekuatan pada kulit.
Setelah ini, kulit siap untuk disamak. Penyamakan adalah proses yang mengubah kulit mentah menjadi kulit, menjadikannya lebih lembut, lebih lentur, dan tahan terhadap air. Ada banyak metode penyamakan yang berbeda, tetapi sebagian besar melibatkan perendaman kulit dalam larutan tanin nabati, garam, dan bahan kimia lainnya. Prosesnya bisa memakan waktu hingga beberapa minggu, tetapi hasilnya adalah bahan yang tahan lama dan menarik yang dapat dipotong dan dijahit menjadi berbagai macam produk.
Kulit memiliki sejarah panjang dalam penggunaan fashion, furnitur, dan industri lainnya, dan terus menjadi populer hingga saat ini. Sementara beberapa orang menolak penggunaan kulit binatang dalam produksi kulit, penting untuk dicatat bahwa itu adalah produk sampingan dari industri makanan dan membantu mengurangi limbah. Selain itu, banyak produsen sekarang mengadopsi praktik yang lebih berkelanjutan dan etis, seperti menggunakan pewarna nabati dan meminimalkan dampak lingkungannya.